jam-mur.blogspot.com - Pasti
kalian peenah bingung untuk memilih jurusan mata kuliahan ,ya saya juga
sekarang lagi bingung menghadapi si dia ciaa elah curhat ,pasti semua
mengalami kebingungam saat memilih mata kulihan tapi di sini saya kasih
solusi nya ,okeh mari kita simak.
Halo kalian anak kelas 12! Bentar lagi sudah mau lulus yaa? Sudah tau
mau lanjut bagaimana? Bingung milih jurusan? Atau lagi gelisah karena
dipaksa orang tua masuk jurusan tertentu? Tenang itu hal yang wajar
dialami. So.. tinggal cara kita, bagaimana menghadapinya. Bisa dengan
tenang, norak, ribet atau cara lain. Kalau kalian bilang,
“kan kita yang menjalani jurusannya. Kenapa sih orang tua ikut-ikut?”
Maka, kalian harus siap juga dong kalau ortu kalian bilang,
“oiya kok nak, kamu dah gede dah bisa mikir sendiri dan pasti dah bisa cari uang sendiri”
Wajar buat orang tua mengarahkan anaknya. Tapi, orang tua JANGAN
MEMAKSA! Yap, kalian sebagai siswa yang kritis harus minta alasan ortu
kalian. Kenapa menyuruh kalian seperti kehendaknya atau melarang
keinginanmu yang sudah bulat. Dan kalian gak boleh ngeyel. Jangan
semaunya sendiri. Jadi caranya kalian harus meyakinkan hati dan pikiran
kalian pribadi sekaligus ortu kalian. Mungkin bagi yang sudah dijodohin,
tambah restu dari mertua kamu. haha
Sebaiknya kita fokus ke nentuin jurusannya. Penulis akan mencoba
memberikan saran kepada adik-adik atau temen-temen yang belum punya
bayangan sama sekali. Ini beberapa saran dari penulis yang pernah
ngalamin susahnya memilih jurusan perkuliahan.
1. Cari Tau Macam-Macam Jurusan
Kalian bisa cari di internet, buku, dan tanya pada guru BP/BK kalian.
Ada berbagai sumber yang menjelaskan tentang daftar jurusan di
Indonesia. Kalau lebih aman biasanya mendekati SNMPTN lebih disarankan
ke BK (Bimbingan Konseling). Karena disitu akan terjalin komunikasi dua
arah. Jadi kalian gak cuma mencari, namun dapat diberi arahan. Selain
itu bagi yang masih bingung dan gak tau sama sekali, BK adalah tempat
yang cocok untuk kalian. Tapi semisal dari guru BK kalian belum puas,
bisa kalian cari bimbel atau orang yang paham.
2. Lihat Lebih Detail Tentang Jurusan
Cari lebih lanjut ! Jangan cuma nama jurusannya melainkan jugak
prospek, hal yang dipelajari, universitas yang membuka jurusan, tingkat
persaingan, dll. Kalian harus paham betul agar kedepannya tidak ada kata
“MENYESAL” atau “SALAH JURUSAN”. Sebaiknya kalian pertimbangkan mata
kuliahnya juga. Karena bisa saja niat kamu menghindari pelajaran
tertentu, eh malah dapat yang lebih dari yang kalian bayangkan.
3. Pilih yang sesuai
Dari berbagai pilihan dan masukan. Pilih beberapa untuk menjadi prioritasmu kedepan.
Pastikan sesuai minat dan kemampuanmu!
Misal kamu, minat dengakn hal-hal yang berbau internasional dan kamu
pandai dalam speaking, penulisan dalam Bahasa asing. Jurusan Hubungan
Internasional, Ilmu Komunikasi, dan Sastra Asing bisa jadi pilihanmu.
Atau kamu yang jago di Fisika dan suka dengan bangun membangun,
konstruksi, dan pengelolaan daerah . Jurusan seperti Teknik Industri,
Teknik Lingkungan, Teknik Sipil, dan Planologi/PWK bisa menjadi pilihan
kedepan.
4. Pilih Perguruan Tingginya
Nah, kalau sudah tau jurusannya sekarang pilih tempat mu melanjutkan
studi nantinya. Tetapi penulis tetap menyarankan lebih fokus pada
JURUSANnya. Karena kalau kalian hanya mengejar nama Universitasnya sama
aja kalian hanya mengejar GENGSI bukan ILMU dan PENGALAMANNYA. Kalau
memang ingin di Universitas tertentu, maka sesuaikan juga pada
jurusannya jangan asal pilih. Kalau kalian asal pilih jurusan, efeknya
kalian tidak bisa mengikuti, kesusahan, mengulang, stress, tidak lulus2,
DO. Kalau sudah di-DO masih bisa banggain Universitasmu yang keren?
Beda cerita kalau kamu pilih jurusan tepat namun di Universitas
‘ke-2nya’. Misal berada di daerah lain atau peringkat dibawahnya. Tapi
hal-hal itu menjadi masalah umum dan mudah dilewati. Biasanya kalau
sudah lebih dari 2-3 bulan sudah mulai nyaman kok. Malahan gak mau balik
ke rumah. hehe
5. Siapkan Alternatif
Tapi kalian harus tau dan setuju bahwa semua BELUM TENTU sesuai
rencana. Oleh karenanya, kalian harus siap dengan pilihan lain. Yang
tetap kalian minati atau dengan kata lain merupakan pilihan yang
levelnya dibawah pilihan utama. Bisa beda universitasnya ke lebih ringan
persaingannya ataupun jurusannya namun tetap yang penting sesuai minat
dan kemampuan.
Contoh : “aku ingin ke SBM-ITB tapi saingannya temenku yang juara
olimpiade, kalau gitu aku ke Manajemen-UNDIP. Denger-denger banyak kakak
kelas yang diterima disitu dan berprestasi”.
Yang perlu digaris bawahi, kalian harus siap dengan hal yang
sesungguhnya akan terjadi! Ada kalanya kamu gak terpaku pada satu
pilihan, karena masih banyak pilihan lain yang bisa saja lebih
menguntungkan. Tapi jika kamu orang yang berani mengambil risiko atau
malah orang nekat maka ada satu kata untukmu, yaitu SEMANGAT ! Kamu
orang yang luar biasa. hehe
6. Yakinkan Orang Tua dan Orang Sekitar
Dan setelah punya pilihan, maka ini langkah bagi beberapa anak cukup
sulit dilewati. Negosiasi dengan ortumu. Bagi kalian yang punya ortu
yang bisa mengerti dan tidak ngotot pasti lebih mudah. Tapi ada juga
ortu yang melihat jurusan hanya karena gengsi, mendengar kata orang, dan
ikut-ikutan.
“kamu besok kuliah ambil Hukum aja ya, bapakmu kan hakim. Gak usah
ambil keguruan. Gengsi lah, gaji guru dibanding hakim terpaut jauh.
“Liat mas A, sekarang di kedokteran. Kamu bener mau masuk DKV. Gak malu? Apa malah sengaja bikin malu keluarga?”
Nah barusan itu contoh ucapan ortu yang kurang edukasi. Tugas kalian
apa? Menjelaskan. Kalau kalian sudah yakin dan paham maka gak ada
kesulitan untuk menjelaskan ke mereka. Kalian bisa memberikan contoh
baik dari jurusanmu atau contoh yang berlawanan dari apa yang
dibanggakkan ortumu. Intinya, kita disini menekankan bahwa jurusan dan
pekerjaan punya plus minus, orang itu beda-beda, jalannya pun
masing-masing. Yang penting kita cocok dan mampu menguasainya. Kalau
kamu menjelaskan dengan cerdas. Ortumu pasti yakin kalau kamu sudah
paham betul dan pasti siap mendukung kemauan anaknya.
7. Dekati Yang Maha Berkendak
Terakhir dan terpenting. Restu teman, guru, ortu sudah dapat. Tapi
kalian gak pernah minta restu dan doa dari sang pencipta, maka jangan
harap itu akan mudah. Banyak orang yang pintar dan diyakini masuk dengan
mudah, tapi dia lupa dan gak pernah mau untuk beribadah dan hasilnya?
GAGAL. Berbeda dengan orang yang nilainya pas-pasan. Berangkat dengan
badan sehat pulang dengan kepala yang berat, karena pusing.
Namun dia orang yang rajin beribadah, meminta restu, dan selalu
berdoa kepada Tuhannya. Dia sadar akan kemampuan dan meminta tolong
sepenuhnya kepada Tuhan. Menurutmu mana yang lebih pantas di mata Tuhan?
Jadi, jangan sombong dulu kalau punya nilai Matematika 11. Nilai dari
tuhan gak bakal bisa dihitung kok kawan.
Terimakasih, Semoga
bermanfaat. Sukses seleksi-seleksinya... Buat Kamu gefira moga
terkabulkan yang apa kamu inginkan ,walaupun kita hanya teman tapi...
lah bodo amat ga ada yang peduli hehe malah curhat mulu.
0 komentar:
Post a Comment